Waktu melihat warnanya hijau saja,
aku sudah membayangkan rasanya... sssrrppphhh... sepintas aku tak dapat
menghianati nafsu herbiforaku. Dan kini setelah memasaknya sepenuh hati, untuk
semua orang yang kucintai di rumah ini, lalu melahapnya, seolah kau telah
sekian abad tak menemukan makanan jenis ini, tumis Umnocharis flava, barulah
seputar kepalaku ribut bicara:
Umnocharis flava, adalah Genjer! Makanan ledendaris yang tambah
populeritasanya saat jaman PKI lewat
lagu Genjer-genjer nang gedongan, yang membangkitkan aroma angker di era 80-an
lewat film wajib tonton di setiap ‘ulang tahun’ G-30 S PKI, dan kini, genjer
itu menyusup kedalam pikiranku, setelah dia merayapi pencernaanku dengan
kenikmatan syurga.
Kau tahu apa yang menggangu
pikiranku?
‘bagaimana
jika genjer ini mengandung logam?’
Mengingat dia itu salah satu
tanaman yang dianugrahkan Tuhan dengan kemampuannya sebagai Biofilter?
Bayangkan, yang baru aku tumis
penuh perasaan, dan aku nikmati ini adalah ‘benda berbahaya’ yang mungkin
sifatnya akumulatif dalam tubuhku. Untungnya aku bukan dalam fase menyusui,
yang dapat mentransfer polutan itu.
Hanya seikat Umnocharis flava, tapi
siapa yang mengira, dampak polusi mungkin saja mengotori tubuh ini, dan
mengkontaminasi mental secara lebay.
Karena setelahnya, perasaan galau datang
menerpa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar