Kita sering punya masalah dirumah terutama pada Nasi yang cepat basi. Tentu saja kita menjadi tidak berselara lagi untuk makan nasi yang sudah berubah warna maupun rasa tersebut. Terus bagaimana cara agar nasi tidak cepat basi. Berikut ini adalah hasil riset ahli di bidang pangan. Tapi kalau gambar yang dibawah ini bukan menguning tapi memang nasi kuning.
Peneliti Bidang Pangan, Prof. Djoko Said Damadjati saat mengikuti "Tour de Solo & Sragen," yang diselenggarakan PT Tiga Pilar Sejahtera (TPS) Food, pada hari Selasa-Rabu 5-5 November 2014.
"Setelah terdengar tanda atau bunyi nasi matang saat memasak di mesin penanak nasi, segera dibuka tutupnya lalu nasi di aduk-aduk agar uapnya keluar," jeras Djoko.
Menurut Djoko, nasi yang cepat bau atau menguning, bisa terjadi karena beberapa faktor dalam proses memasak beras hingga menjadi nasi.
"Penyebab nasi bau, jika kita tidak cepat membuka atau mengaduk nasi saat sudah matang. Karena uap itu dapat menghasilkan air yang terlalu banyak di dalam nasi. Sehingga menyebabkan mikroba cepat berkembang," ungkapnya.
Djoko juga menyarankan, agar memasak nasi dilakukan dua kali sehari, yakni pada siang dan sore hari. "Jadi nasi dimasak untuk makan siang. Sedangkan sore bisa dimakan untuk malam atau pagi harinya. Karena kalau nasi dimasak pagi lalu dimakan untuk keesokan paginya, nutrisi yang ada dinasi itu justru tidak ada," tutup Djoko.
Artikel Lainnya:
Jumat, 07 November 2014
Selasa, 01 April 2014
DALEUMAN MAK RECOK
Bila kau biasa berpergian, pengaturan CD (Celana Dalam-bra/daleuman)
mungkin hal remeh temeh. Tapi bagiku tetep saja, pengaturan barang tabu
memerlukan kejelian dalam memanagenya dalam berpergian. Karena penjemuran di tempat
yang salah dapat mengundang para (kelainan sek penyuka dalaman), atau
mengundang lalat jika tritmen pencuciannya salah. Bagaimanapun juga melihat
dalaman berkibar-kibar penuh semangat karena angin kencang atau melambai-lambai
merayu karena angin sepoi-sepoi, adalah
yang merisihkan suasana hati bagi pemilik pikiran tak stabil dengan mata
jelalatan.
1.
selembar
CD ternyata mampu menjadi ekosistem baru!
2.
CD
tersebut mengandung zat atractan yang mampu mengundang para serangga, kelak CD
tsb (berikut kimianya) dapat digunakan untuk menangkap jangkrik untuk kebutuhan
para pecinta burung.
3.
Karena CD itu bisa menarik serangga, berarti
bisa menarik burung juga, jadi secara tidak langsung, CD ini bisa dipakai untuk
menjebak/menngkap burung! Jadi aku tak akan kaget atau aneh bila tiba-tiba ada
produk baru di lejel home shoping dengan
bunyi: “hanya dengan CD ajaib! Dapatkan aneka burung dari alam liar! Kenikmatan
menjebaknya jauh lebih sensational dibanding menangkap ikan dengan kail
mutakhir!”
Saat aku mengambilakan CD anakku dari depan kos-kosan anakku, cukup bingunglah aku, bagaiamana aku tahu yang mana milik anakku, karena taka da inisial nama di sana. Nanti aku sarankan saja biar kasih inisial siapa yang dia suka. Missal putriku kini sedang menyukai Iskandar Widjaya, beri saja inisial itu di CDnya. Cukup untuk kamuflase kan? Tapi aku rasa kok memalukan ya?
Senin, 03 Maret 2014
Mak Recok: Bila Rutan KPK Penuh
Pasti bukan hanya mak Recok saja yang memikirkan dan
membayangkan hal ini. Kamu juga, setidaknya setelah berniat membaca unek
euneuk mak Recok ini. Setelah Nazarudin
menyeret beberapa nama yang tercantum dalam organisasi korupsi ilegalnya, termasuk
menyebutkan nama Angelina Sondah, dan Anas Urbaningrum, yang juga mampu
menyeret beberapa nama. Entah sampai
kemanadaftar nama pelaku kriminalitas korup ini berhenti. Yang pasti setiap
nama yang terciduk akan membawa nama lain dalam kasusnya. Ibarat efek radiasi
atau MLM.
Itu untuk kasus Hambalang saja, belum ditambah kasus korupsi
yang lain. Mengingat korupsi di negeri ini sudah seperti kanker. Sakitnya
menyelusup sampai tingkat sel, organisasi terkecil di tubuh.
Jadi apalah jadinya bila Rutan KPK dipenuhi oleh koruptor?
1.
Apa akan terjadi reuni? Lalu bagaimana mereka
mengisi reuni ini? Apakah antar koruptor yang terkena satu kasus akan terjadi
baku hantam saling menyalahkan? Atau reuni itu terjadi biasa saja?
2.
Pertemuan intens sesame koruptor menemukan
wacana baru tentang strategi/modus/rekayasa manajemen dalam organisasi korupsi
mereka?
3.
Setidaknya, berkumpulnya mereka, dan
bertambahnya jumlah tahanan mungkin memeberi wacana baru bagaimana KPK
mengatur dan merehabilitasi para tahanan
ini.
4.
Bagus juga jika mereka secara rutin/terjadwal
melakukan kerja social seperti membersihkan WC-WC umum di
terminal/statsiun/bandara/membersihkan taman tempat umum lainnya agar mereka ‘dibuat malu’.
Tentang malu, mak Recok meragukannya.
Jika ada cara yang radikal, mak Recok ingin
sekali membuat peraturan: Miskinkan mereka dan keluarganya. Tentang hokum mati
seperti Cina, mak Recok rasa, ‘enak saja’! semestinya para koruptor itu di hokum
sepanjang hidupnya!
Minggu, 02 Maret 2014
Mak Recok: Nabrak Ayam
Inilah akibatnya jika emak-emak seumuran Mak Recok
mengendarai motor. Terlalu hati-hati tapi kurang mampu melakukan estimasi. Pada
kecepatan 30 km/jam, di gang becek berlumpur sisa hujan nan licin, mak Recok bisa melihat ayam montok
di depannya sedang melakukan ‘pertemuan’ dengan beberapa ayam lainnya. Rasanya
sudah hati-hati, tapi di jalan licin itu mak Recok tidak mampu menahan diri.
Karena menginjak rem bisa saja berakibat motornya terguling, seperti yang
beberapa kali ia alami.
Jadi ia pilih melintas begitu saja. Membubarkan pertemuan
para ayam dan tanpa sengaja melindas ayam yang bergerak lamban. Ah, Ayamnya
pasti mati. Mak Recok menepi. Dia melihat ayam itu berjalan pincang, terseok
menghampiri teman-temannya. Syukurlah, ayam itu masih hidup!
Tapi pikiran mak Recok masih dipenuhi tentang ayam.Kenapa ayamnya
ada di sana? Kenapa mereka melakukan pertemuan di tengah jalan? Jika ada
pemiliknya Mak Recokkah yang akan terkena sangsi karena menabrak ayam? Atau si
pemilik ayam yang akan terkena tuntutan karena menggunakan fasilitas umum tidak
semestinya.
Jika ayam itu memilki asuransi jiwa, apakah pemiliknya akan
mendapat ganti rugi? Atau jangan-jangan mak Recok terseret hokum dituduh
kongkalikong dengan pemilik ayam agar bisa mendapatkan uang ganti ruginya?
Pikiran mak Recok berkembang tak teratur. Jadi asuransi jiwa
bagi ternak itu perlu juga ya? Bayangkan bila suatu peternakan terbakar? Atau mengalami
pencurian, atau mengalami penyakit epidemic, bahkan trendnya epidemic unggas sekarang
makin serius saja. Dari sisi cakupan geografis, maupun kerugian kematian
populasi peternakan.
Tapi asuransi mana yang mampu menghitung tingkat kerugian
dan keuntungan semacam itu?
Langganan:
Postingan (Atom)